Jumat, 14 September 2012

Psikodiagnostik 2 (Observasi) - Pengenalan Metode Observasi

Berbicara mengenai metode pengambilan data penelitian ilmiah dalam psikologi, ada 2 metode yang paling sering digunakan untuk membuat karya ilmiah. Metode observasi dan wawancara merupakan metode paling dasar dari pembuatan karya ilmiah khususnya psikologi.


Mengapa observasi menjadi paling terpenting yang dilakukan dalam metodologi penelitian ilmiah? 
à penginderaan manusia 70% melalui visual. Dalam observasi, memerlukan fungsi dari semua indera yang manusia  miliki (ilmiah: indera keenam tidak dipergunakan), dari kesemua indera, yang paling besar fungsi dalam penggunaan metode observasi adalah visual (melihat).

Anda tidak boleh memasukkan unsur-unsur subjektifitas dalam penelitian ilmiah. Anda hanya boleh mendengar dan mencatat apa yang anda lihat dari pengamatan anda terhadap objek observasi anda.

Bagaimana cara mendapatkan objektifitas?
è Tidak memaknai sesuatu (berusaha mengaitkan pada teori) tidak diperkenankan untuk melakukan penilaian, hanya boleh melakukan pencatatan kesimpulan.
è Menjaga jarak dengan apa yang kita observasi
è Semua hasil maupun observasi, harus mengacu pada teori
è Kita hanya diperkenankan mendeskripsikan
è Peneliti harus lebih dari satu dan peneliti harus mengerti, memahami teori

Kelemahan dari observasi adalah kita tidak bisa mengetahui motif dari apa yang kita  observasi (kita tidak mengetahui apakah objek yang kita observasi memunculkan perilaku murni ataukah hanya dibuat-buat). Seperti teori dari Freud yang menjelaskan teori gunung es 3 tingkatan, Knowledge atau pengetahuan bisa kita lihat dengan orang lain menguji melalui pertanyaan tentang pengetahuan (observasi), Skill atau kemampuan pun dapat kita lihat dengan cara orang lain mengujinya pula (observasi), namun Motive hanya bisa kita ketahui dengan memakai metode wawancara saja.

Dapat dikatakan observasi ilmiah, jika memiliki unsur-unsur:
è Ada teori terkait
è Ada objek yang diteliti (objektif)
è Empiris (bisa dibuktikan)
è Terukur (valid dan reliabel)
è Sistematis


Klasifikasi metode observasi
Metode observasi dapat diklsifikasikan berdasarkan dua dimensi, yaitu:
·      Observasi tanpa intervensi
Observasi terhadap perilaku dalam setting alamiah, tanpa upaya dari pihak pengamat/peneliti untuk mengintervensi.

·      Observasi dengan intervensi
Kebanyakan penelitian psikologi menggunakan observasi dengan intervensi. Ada tiga metode observasi dengan intervensi, yaitu:
1.      Participant observation
Pengamat (observer) memainkan peran ganda, yaitu mengobservasi perilaku orang dan sekaligus beerpartisipasi aktif dalam situasi yang sedang meeka observasi.
2.      Structured observation
Pengamat melakukan intervensi untuk menyebabkan timbulnya suatu kejadian atau untuk “merancang” sebuah situasi sehingga kejadian yang dimaksud dapat dicatat secara lebih mudah dibanding bila tanpa intervensi.
3.      Field experiment
Seorang peneliti memanipulasi satu variabel independen atau lebih dalam setting alamiah untuk menetapkan efeknya pada perilaku.

Sumber: Saughnessy,J.John.,Zechmeister,B.Eugene.,&Zechmeister,S.Jeanne.2007.Metodologi Penelitian Psikologi(Ed.7).Yogyakarta.Pusaka Belajar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar