Senin, 19 Maret 2012

Psikologi Diagnostik [lanjutan]


Well, berbicara tentang psikodiagnostik. minggu lalu sudah kita bahas mengenai sejarah psikologi, psikolog eksperimental pertama, laboraturium psikologi pertama, apa yang diukur dalam psikologi dan pengenalan sedikit mengenai apa itu psikologi diagnostik.
Oke, mari kita lanjutkan pembahasan mengenai psikologi diagnostik. Pertama, mari sedikit kita ulas pembahasan minggu lalu.
Berbicara mengenai kurva normal, kurva normal dibagi menjadi tiga bagian yaitu abnormal (negatif), normal, dan abnormal (positif). Pada masyarakat indonesia maupun dunia, kebanyakan individu berada di dalam lingkup normal.
Kalau membicarakan tentang normal/abnormal, tes-tes apa saja sih yang dipakai?
Dalam dunia psikologi, pembuatan alat ukur sering disebut dengan “psikometri” . kemudian anda berbicara tentang perkembangan manusia. Menurut Erikson, yaitu:
1.       Prenatal
2.       Infancy / Toodlerhood
3.       Early childhood
4.       Middle childhood
5.       Adolesence
6.       Young adolesence
7.       Middle adolesence
8.       Late adolesence

Pasti di dalam benak kita selalu muncul pertanyaan pertanyaan baru,
Apakah prenatal bisa diukur secara psikologis??
Apakah  tiap-tiap perkembangan memiliki perbedaan pengukuran???
Jawabannya adalah ‘ya’ tiap-tiap perkembangan manusia mempunyai pendekatan atau cara pengukuran yang berbeda dari masing-masing tahapan yang ada.
Karena tidak mungkin tahapan late adolesence diberikan pendekatan untuk prenatal, karena dari segi umur saja sudah jelas-jelas ada perbedaan yang signifikan.

Alat tes harus memiliki kesesuaian norma dengan tingkatan-tingkatan perkembangan manusia . Untuk membuat alat tes yang valid, kita harus mengetahui karakteristik tiap-tiap tahapan perkembangan manusia, seperti sudah yang saya ulas di paragraf atas.

Jika kita membuat alat tes, maka kita mempunyai tujuannya mengapa kita membuat alat tes tersebut, yaitu kita bisa melakukan intervensi terhadap sample yang kita gunakan guna menunjang penelitian , dan pengukuran pun bisa digunakan untuk keilmuan (yaitu riset untuk kasus-kasus yang langka). Disini ada juga pendekatan-pendekatan yang kita gunakan dalam penelitian, karena kasus-kasus yang terjadi tidak bisa kita campur adukkan menjadi satu pendekatan. Contoh: kasus massal bisa diberi pendekatan penelitian kuantitatif dan kasus langka bisa melalui pendekatan penelitian kualitatif. Contoh konkret kasus dalam masyarakat, kesurupan bisa diteliti dengan pendekatan psikoanalisis (menganalisa antara dunia nyata dan dunia gaib),  pendekatan tersebut dilakukan ketika orang yang kesurupan tersebut sudah sadar.

Di psikologi juga mengukur tentang values (perilaku), bisa diteliti atau di jadikan penelitian jika values tersebut sudah mengandung unsur perilaku individu. Pada jaman sekarang  ini tes IQ sudah mulai ditinggalkan pada banyak psikolog-psikolog di indonesia, karena berhubungan dengan akademik. Mereka lebih memilih tes-tes ESQ.

Psikologi memiliki penjurusan-penjurusan lain yang berkaitan, yaitu psikologi klinis yang juga termasuk perkembangan dewasa dan anak-anak, psikologi pendidikan, psikologi sosial dan yang terakhir adalah miniatur atau sampel dari psikologi sosial adalah psikologi organisasi.

Dalam  proses rekruitmen di dunia industri, yang dicari para Human Resource Development (atau yang disebut juga HRD) adalah K-S-A-O (Knowledge-Skill-Attitude-dan Others atau yang lebih spesifik adalah personality).

Baiklah, yang akan kita bahas dikesempatan kali ini adalah Psikologi Perilaku Industri dan Organisasi. Kita akan berbicara tentang alat tes yang digunakan dalam psikologi organisasi. Alat tes yang digunakan ada 3 macam, yaitu alat tes intelegensi, alat tes inventori, dan alat tes grafis (tes-tes yang sifatnya grafis). Ketiga alat tes ini harus kita cari dinamikanya, maksudnya adalah yang berhubungan dengan K-S-A-O tersebut karena masing-masing komponen sangat berbeda.

Kita ibaratkan dengan struktur gunung es oleh teori Sigmund Freud:
-      - pada puncaknya (conscious) terdapat kwonledge dan skill. Sangat mudah untuk mengukur knowledge dan skill, karena knowledge paling mudah di observasi atau diteliti, dengan cara bertanya jawab. Jika bisa menjawab, dikarenakan mungkin individu tersebut memiliki wawasan yang cukup luas (terlihat). Skill pun bisa di lihat dari bagaimana individu dapat melakukan sesuatu yang memiliki nilai tambah dalam diri, sangat mudah dilihat.
-      -  pada bagian preconscious terdapat attitude, attitude disini dimaksudkan seperti sistematika kerja, ketekunan, ketelitian, daya tahan dalam bekerja (andurance), dan keinginan berprestasi/sikap kerja. Bisa kita persingkat dengan bagaimana manusia berinteraksi dengan pekerjaannya.
-     - dan pada bagian unconscious terdapat unsur others atau personality, mendalami teori kepribadian. Misalnya ada kepribadian orang yang ekstrovert (menyerap energi untuk diri sendiri yang didapatkan dari lingkungan sekitar), orang yang introvert (menyerap energi dari dan untuk diri sendiri dengan cara meluangkan waktu untuk sendiri), dan ada pula yang keduanya ekstrovert dan introvert (kontinu): suatu hal yang tidak terputus, jika posisinya berada ditengah-tengah antara ekstrovert dan introvert, maka individu harus menyesuaikan terhadap respon dari lingkungannya.

Intelegensi Tokoh-tokohnya:
1.       Spearman
2.       Stern
3.       Thorndike
4.       Cattel
5.       Standford binnet
6.       David wechler
7.       Guilford

Intelegensi menurut:

• Spearman: mengemukakan faktor-faktor intelegensi:
1. General ability: terdapat pada semua individu tetapi berbeda satu dengan yang lain, selalu didapati dalam setiap performance.
2. Special ability: merupakan faktor yang bersifat khusus, yaitu mengenaik bidang-bidang tertentu.
Jadi dapat dikemukakan bahwa tiap-tiap performance selalu ada faktor G dan faktor S atau dapat dirumuskan : P=G+S

• Stern: yg dimaksud intelegensi adalah daya menyesuaikan diri dgn keadaan baru dgn menggunakan alat" berfikir menurut tujuannya.

• Thorndike: "intelegence is demonstrable in ability of the individual to make good response from the stand point of truth or fact"
Org dianggap intelegen apabila responnya merupakan respon yang baik atau sesuai terhadap stimulus yang diterimanya.

• Cattel: bahwa ada dua komponen dalam aktivitas intelektual, yaitu: 1. fluid intelegence adalah berkaitan dengan kemampuan yang mencerminkan potensi intelegensi yang independen dari sosialisasi dan pendidikan. 2.crystallized intelegence lebih mencerminkan aspek budaya termasuk pendidikan formal, yang dipadu dengan pengetahuan dan keterampilan.

• Stanford binnet: adalah pencipta tes intelegensi pertama tahun 1905. Tes intelegensi binnet ini mendapatkan bermacam-macam revisi baik dari binnet sendiri maupun dari ahli-ahli lain.
Dalam tahun 1916 tes binnet direvisi dan dikenal dengan nama tes intelegensi stanford-binnet. Disamping itu juga digunakan pengertian intelegence quotient (IQ) untuk memperoleh IQ digunakan dengan rumus IQ=MA/CA x 100
MA= mental age atau umur mental
CA= cronological age atau umur yang sebenarnya
(Anastasi, 1976; Morgan,dkk., 1984)

• David wechler: menciptakan individual intelegence test. Yang dikenal dengan tes Intelegensi WB. Dlm tahun 1949 wechler menciptakan tes intelegensi WISC, tahun 1955 menciptakan tes intelegensi untuk dewasa dengan nama tes intelegensi WAIS.

• Guilford: (morgan, dkk., 1984) dikenal dengan teori 3 dimensi, digambarkan dengan sebuah kubus, yang menggambarkan adanya 120 faktor dalam intelegensi. Tiap faktor dinyatakan dalam setiap sel dalam kubus dari kombinasi 3 dimensi tersebut, yaitu:
1. Dimensi operasi: yang mengandung 5 aspek yaitu kognisi, ingatan, berfikir difergen, berfikir konfergen, dan evaluasi.
2. Dimensi produk: yang mengandung 6 aspek yaitu unit, kelas, hubungan, sistem, transformasi, dan implikasi.
3. Dimensi isi: yang mengandung 4 aspek yaitu figur, simbolik, semantik, dan behavior.



3 komentar:

  1. i love this blog....keren, selain ulasan materi juga dengan ragam busana yang ada. akan sangat menarik jika lingkungan-nya di "sulap" dari bangunan tua yang gelap menjadi sesuatu yang lebih cerah dan modern agar seirama dengan busana-busana yang apik ini...selamat bereksplorasi dengan lay out blog ini..ya..tetap mencerahkan untuk bangsa 1ndONEsia...dengan berbagi berbagai hal yang positif...!

    BalasHapus
  2. Hahahaha......
    lengkap,cuuuiiiii.......
    dari mana dapet sumber2na???

    BalasHapus
  3. dari catatan aja nih, sambil buka buku anastasinya juga :)

    BalasHapus